Baju Gamis Muslim, dari Romantis, Etnis, sampai Glamor

Baju gamis muslim tidak cuma marak di cari serta diburu di pasar, seperti Tanah Abang, Mayestik, serta Thamrin City. Saat ini beberapa perancang Indonesia juga mulai unjuk diri untuk memanjakan beberapa pengguna serta pencinta baju muslim.

Dalam arena Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2014, lewat Asosiasi Perancang Entrepreneur Mode Indonesia (APPMI), pada Selasa, 20 Mei 2014, di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dipertunjukkan karya beberapa perancang baju muslim dalam bermacam style.

Perancang Najua Yanti mendatangkan " Flowery " yang di inspirasi dari situasi romantis bunga-bunga nan cantik. Najua terlihat pandai menghidangkan macam layer ; warna soft seperti pink, baby lime, off white serta fusia ; dengan detil renda, print, serta draperi dalam bermacam baju berpotongan loose serta semi-loose.






" Saya memakai layer serta kerut untuk baju kasual serta semiformal.Gamis Online
Adapun Kursien Karzai lewat " Story of Kayan " di inspirasi dari nama suku yang ada di Myanmar, Birma, atau orang-orang Kareni dari etnis Tibet, Birma. " Kekhasan wanita suku Kayan dengan penggunaan aksesories terbuat berbahan kuningan yang memutari leher setinggi dagu, " kata Kursien.

Kursien memberikan, manfaat penggunaan aksesories ini ditujukan untuk membuat leher supaya lebih tahap serta tinggi. " Didalam grup, mempunyai leher panjang adalah satu kebanggaan sendiri. Makin panjang leher, makin dikira cantik, " katanya.

Wanita suku ini mempunyai style berbusana simpel untuk sehari-harinya dengan warna putih, abu-abu, serta hitam. " Untuk warna full color, saya hadirkan pada hijab, kalung, serta gelang yang berikan kesan dramatis tetapi kontras. "

Baju muslim berbentuk dress panjang, jaket, serta celana panjang dengan bahan sifon, creepe, serta twil didatangkan Kursien untuk berikan sentuhan, " Berbusana muslim juga terus dapat nge-gaya, " katanya.

Sedang Lia Afif mendatangkan " Fearless Beauty " yang menurut dia dapat datang dari tempat mana saja. Tujuannya? " Saya mendatangkan baju muslim glamor yang di inspirasi dari keberanian golongan Udara untuk tampak anggun, cantik khas Indonesia. Tujuannya, everybody is an artist of life, ini berarti wanita mesti mempunyai semangat hidup, yakin diri, sikap serta pikiran positif dalam semuanya, terhitung kecantikan dalam berbusana, " tutur Lia.

Menggunakan bahan tenun rang-rang berkombinasi hijau, kuning, oranye, serta biru bikin baju muslim ini benar-benar cocok dikenakan untuk acara resmi serta pesta.

Inspirasi jadul mengenai baju kemeja ROCKInc

Inspirasi jadul mengenai baju kemeja ROCKInc
Ide Jadul ala Baju ROCKInc

Lagu Agogo dari group musik Dara Puspita menghentak menemani peragaan baju yang di gelar oleh ROCKInc Indonesia dalam acara Indonesia Creative Week 2014 di Skeeno Hall, Gandaria City. Ini yaitu pertama kalinya ROCKInc menggelar peragaan baju. Lagu-lagu dari Dara Puspita--band wanita beraliran musik rock pertama di Indonesia--dipilih lantaran mewakili ciri-ciri mereka.

“Bagi kami, Dara Puspita yaitu satu diantara nama besar yang mewakili rencana brand kami, yakni vintage, ” tutur Denny Nugraha, 35 th., pada Tempo, Kamis, 5 Juni 2014.

Suka bakal semuanya dengan rencana vintage 1960-an, Denny berbarengan rekannya, Zen Sutawijaya, 37 th., meniti ROCKInc lima th. lalu. “Awalnya malah diawali dari jual-beli furniture atau beragam jenis barang dengan rencana moderen vintage living, ” kata Zen.

Perlahan, usaha mereka mulai merambah clothing line. “Denny sukai baju, sedang saya lebih sukai buat t-shirt, ” tutur Zen. Begitupun masalah aksesories. Denny sukai bikin dasi kupu-kupu, sesaat Zen lebih sukai bikin shawl untuk pria.

Jadilah dua-duanya bikin baju sesuai sama dengan selera mereka. “Dengan pemikiran simpel, bila tidak laris, kelak untuk digunakan sendiri. Sesimpel itu, ” kata Denny. Baik Zen ataupun Denny tak mempunyai latar belakang design. “Latar belakang keilmuan kami malah manajemen, serta tak sempat sekolah design maupun fashion, ” kata Zen.

Kebetulan, keduanya sukai berbelanja serta mulai mengamati pola maupun design baju yang mereka beli. “Ya, seluruhnya jadi learning by doing, ” kata Denny.

Modal awal mereka waktu mengawali usaha kreatif ini meraih kisaran Rp 10 juta. “Itu dahulu duit hasil kerja bareng dari usaha moment organizer, ” kata Zen. Waktu mengawali bisnisnya, mereka malah segera balik modal kurun waktu sebulan. “Tapi nyatanya memanglah diminta untung dahulu, baru deh, turun kemudian, ” tutur Denny.

Walau telah meyakini mengusung rencana vintage, pengetahuan yang belum cukup masalah langkah membaca pasar sempat bikin mereka salah perhitungan. “Kami sempat buat pakaian banyak-banyak, namun nyatanya tidak laris, serta kainnya tetap ada hingga saat ini, ” kata Zen.

Mereka juga pernah beralih haluan bikin baju wanita, sebelum saat pada akhirnya kembali fokus pada baju pria dengan rencana vintage sampai saat ini. Keduanya mengakui kapok bikin baju wanita. " Lebih repot serta sulit ngikutinnya, " kata Denny.